Sabtu, 25 Februari 2017

Hamil di Luar Nikah





            Mungkin kalau kalian baca judul postingan blog di atas banyak yang bertanya-tanya kali yaa, siapa yang hamil? Saiful??? Saiful hamil??? – Saipul jamil keles. Bukan, bukan aku kok yang ngehamilin apalagi aku yang hamil *eh, tolong jangan salah paham dulu yaa, aku bisa jelasin semuanya kok. Jadi gini ceritanya,, bulan kemarin bulan januari tepatnya aku main ke malang. Ketika di perjalanan naik bus, aku duduk di sebelah nenek-nenek kira-kira umur 50 tahunan. Ketika udah hampir setengah perjalanan, tiba-tiba nenek disebelahku menawari jajanan. Aku menolak dengan halus, sambil memberi gesture kalo aku sudah kenyang. Tapi nenek itu memaksa,

“makan saja onde-ondenya nenek udah kenyang kok, sekalian ini bawa aja semuanya buat kamu”
Yaudah aku terima saja, kemudian nenek tersebut membuka obrolan,

“kuliah dimana nak?”

“saya kuliah di surabaya nek”

“oh iya, saya juga ini habis dari Surabaya, menjenguk anak sama cucu, tapi saya lagi sedih sekarang, kepikiran keponakan saya”

“sedih kenapa nek?”

“keponakan saya hamil----”

“alhamdulillah bagus dong nek, dapat amanah dari allah”

“hamilnya diluar nikah….”  

“astaghfirullah…” kataku lirih, tapi aku memilih untuk diam. 

Yang kayak gini harusnya jadi rahasia keluarga atau aib keluarga nggak boleh diceritakan, tapi aku rasa nenek ini butuh tempat curhat mungkin, yaudahlah aku lebih memilih diam saja dan mendengarkan.

“iyaaa hamil di luar nikah, awalnya nggak ada yang tau kalau keponakan saya itu hamil, taunya yaa pas perutnya udah gede aja, terus keponakan mulai berani berterus terang kalau sebenarnya dia hamil. Semua keluarga kaget nak, langsung nyari siapa laki-laki yang berani menghamili keponakan saya terus pas tau siapa orangnya, laki-laki itu dipukuli sama saudara laki-laki dari keluarga kami(abang-abangnya perempuan yang dihamili), kata laki-laki itu dia sangat mencintai keponakan saya, nggak mau kehilangan katanya.”

Aku terdiam dengan kalimat terakhir yang diucapkan sang nenek, Cinta??? Sehina itu kah Cinta? Kalau menurut pendapatku Cinta itu suci dan baik, manusialah yang merusak kesucian itu dengan nafsunya, Cinta itu tidak merusak tapi cinta itu menjaga, menjaga diri dari hal-hal yang menjerumuskan diri ke lubang kehinaan, menjaga hingga suatu saat tiba saatnya merayakan cinta dengan sebuah pernikahan. 

Cinta itu suci dan baik, manusialah yang merusak kesucian itu dengan nafsunya, Cinta itu tidak merusak tapi cinta itu menjaga, menjaga diri dari hal-hal yang menjerumuskan diri ke lubang kehinaan, menjaga hingga suatu saat tiba saatnya merayakan cinta dengan sebuah pernikahan.

Dan kenapa harus memilih jalan yang salah kalau masih ada jalan yang benar? Bukankah lebih keren kalau memang kita cinta, terus datang ke rumah orang tuanya, duduk berhadapan dengan ayahnya terus bilang, “saya mau menikahi anak bapak.” Keren? Bangetlah.

Bukan berarti nafsu itu buruk loh, kalo kemarin aku ikutan pengajian, menurut Prof Dr M. Yusuf Suhaili nafsu itu ada 2 yaitu nafsu yang halal dan nafsu yang tidak halal. Aku nggak akan jelasin ngehamilin anak orang tanpa akad nikah itu termasuk nafsu yang mana. Udah jelas kali.

“Padahal keponakan saya itu pergaulannya dibatasi, tapi yaa masih aja kecolongan”

Aku ingat pepatah arab mengatakan Sesuatu yang dilarang selalu memikat. Aku rasa tidak hanya pembatasan pada pergaulan saja, tapi bagaimana orang tua juga memberikan pemahaman kepada anaknya, mengajari anak untuk selalu dekat dan takut dengan Allah, bahwa kita hidup ini diawasi oleh Allah.

Aku ingat pepatah arab mengatakan Sesuatu yang dilarang selalu memikat.

Hingga di akhir pembicaraan nenek itu bilang “punya pacar nak?”

Pertanyaan bikin baper nih, aku jawab santun “saya jomblo nek” sambil cengar cengir kuda.

“bagus nak, jangan pacaran-pacaran kayak anak jaman sekarang, terlalu bebas”

“insha allah nek, saya tau batasan-batasan. Terima kasih nasihatnya”

Iya aku jomblo, Puas? Mana ini malam minggu lagi. Jomblo kerjaannya menghitung bintang di langit kalo malam minggu kayak gini. *mandi, terusssss……. Tidur*

Good Night guys :D   

Maafkan saya, kalo postingan kedua ini terlalu serius, tapi aku rasa aku perlu sekali membicarakan hal ini. Postingan ini merupakan sebuah nasihat untuk diri saya sendiri dan para pembaca blog sekalian. Jangan lupa komentar, biar saya semangat nulis :)

Ingat!

Penyesalan itu datangnya diakhir kalo diawal namanya pendaftaran ~ Anonim











Tidak ada komentar:

Posting Komentar