Selasa, 24 Juli 2018

Persona


Menurut KBBI Persona adalah orang atau pribadi. Bisa juga diartikan dengan topeng, wajah, ciri khas seseorang, identik dengan pribadinya.

Aku akan bercerita tentang aku, iya tentu saja. Masak aku cerita tentang kamu. Yaudahlah ya. Sebenernya sudah lama mau cerita tentang hal ini tapi ya gitu lupa, hehehe. Mumpung lagi ingat nih. 
Pernah mengalami hal kayak gini nggak?

"Aku suka kamu loh, udah lama dari dulu sukanya.."
"Kepala kamu habis kejedot pintu yaa?"
"Ya nggak juga sih, cuman tadi pagi naik angkot turunnya kepala duluan..."
"........"

Sampai sini ada yang paham? Ya begitulah deritanya jadi cowok humoris, sekalinya ngomong serius ditanggapi orang lain dengan becanda. Humoris itu persona, wajah seseorang sehari-hari termasuk aku nih. Aku dapat label cowok humoris, suka becanda, nggak pernah serius, apa-apa ketawa, nggak bakal bisa marah. Ya gitu. Nggak enak banget. Ini salahku sendiri sebenarnya, yang sebenarnya terjadi adalah aku ingin orang lain tuh nyaman gitu entah berbicara atau diskusi denganku sehingga muncul rasa akrab. Aku juga bisa serius, walaupun kadang ada selingan becanda dikit, tapi jatuhnya malah berlebihan emang dan mungkin ini juga yang menyebabkan wibawaku hilang sebagai laki-laki. 

Menurut pengamatanku sih begitu, orang yang suka becanda nggak akan pernah ditakuti atau dihormati, pernah nih waktu SMP dulu aku ini kan anaknya ya gitu cengengesan dan jaman itu juga booming banget ngatain nama orang tua, suatu hari ada ketua geng(ini kampret yang ke sekolah niatnya bukan belajar tapi nyari musuh, berkelahi atau ngebully anak yang lemah) di kelasku ngomong ke salah satu anak namanya sableng, si sableng ini anak yang mempunyai watak sok berani, sok kuat, dan sok sok lain dan aku rasa nih anak sok sepatu juga(SOL WOI!).

"bleng, lau berani nggak ngatain bapaknya saiful?"
"WANI!!! YAELAH SAIFUL DOANG, AREK KOYOK NGUNU AE GAK WEDI BLAS!" (Berani, orang kayak gitu nggak takut sama sekali)
Waktu itu aku di dalam kelas dan aku mendengar percakapan mereka. Si sableng mendekat dan teriak,

"******! JANCOK! Blurrrr.... HAHAHA"
* itu nama ayahku, maaf disensor yaa....

Aku nggak ngerti maksudnya apa, tanpa banyak bicara aku langsung loncat kemudian menghujamkan tendangan dan tendanganku sepertinya telak mengenai perutnya, badannya jatuh terlempar ke belakang dan mengenai meja belajar kelas, belum sempat dia berdiri aku sudah bersiap melancarkan rentetan pukulan selanjutnya yang ingin aku hujamkan ke mulutnya. Ketika aku akan menyerang, ada dua orang yang memegang badanku. Salah satu dari mereka berbisik,

"Lo gila! Berantem pakek jurus karate Woi sadar pul!!"
"Ya karate emang buat berantem bukan buat menari..." 
"Mau aku bilangin guru BK???!"
"AKU SIAP! AYO KALO PERLU PANGGIL ORANG TUA HARI INI JUGA NGGAK APA2...!"

Temen-temenku pada diem semua mendengar aku ngomong seperti itu, mungkin nggak ada yang ngira aku bakal semarah dan berbeda dari saiful yang biasanya. Tapi setelah itu masa-masa SMP-ku jadi aman. Aku disegani, nggak ada yang bully dan semua berjalan harmonis dan yang penting nggak ada yang berani ngatain lagi nama orang tuaku. Aku merasa emang penting banget buat nunjukin "power" bukan karena supaya ditakuti tapi agar setiap orang tau batasan dalam berinteraksi dengan orang lain bahwa setiap orang ingin dihargai, dihormati. 

Kadang ada gitu teman yang pernah nanya ke aku, 
"ful pernah marah nggak sih?"
atau
"ful pernah berantem?"



Seolah mereka mikir aku hidupnya ketawa dan seneng-seneng terus. Padahal aku juga gampang nangis, nonton naruto aja nangis, hehehe. Hatiku tuh lembut tau nggak sih. Apasih.

Kita sudahi saja pembicaraan ini sampai di sini lain kali aku sambung lagi. Sebenarnya masih panjang cerita-cerita yang ada hubungannya dengan persona. Bagaimana dengan kalian? Kalian punya cerita tentang hal ini? Share dong di kolom komentar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar