Rindu dan Jarak, sepasang kekasih yang berjalan beriringan.
Rindu menggenggam erat tangan jarak, erat sekali sampai-sampai tak sedikitpun rindu memberikan kesempatan untuk jarak melepas tangannya.
Jarak membisikkan sebuah kalimat di telinga rindu,
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.." katanya lirih.
Ada senyum yang merekah dari bibir rindu mendengar kalimat itu.
Tahukah kalian? Bahwa tak ada yang menginginkan rindu dan jarak bersatu, orang-orang membenci jarak dan tidak ada yang menginginkan rindu. Kecuali komitmen dan percaya. Mereka berdua adalah teman sejati. Kematian untuk jarak dan rindu adalah saat pertemuan datang menghampiri mereka. Jarak akan hilang dan rindu akan memudar.
Tak ada yang mengerti bahwasannya tidak ada penciptaan yang sia-sia di muka bumi ini. Bahkan seonggok cacing pun yang tampak terlihat tidak berguna di dunia ini, memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan. Begitu pula dengan perpisahan? Jarak dan rindu? Mereka datang untuk menguji rasa cinta kita terhadap seseorang. Apakah jauh memunculkan rasa rindu? Khawatir? Takut? Dan selalu mempunyai perasaan ingin bertemu. Apakah dengan jauh kita masih bisa tetap memikirkan dia di saat hati bisa saja goyah dengan kehadiran seseorang yang selalu ada. Kau tau? Orang yang ada akan kalah dengan orang yang selalu ada. Aku rasa hal seperti itu tidak akan berlaku untuk orang-orang yang memegang teguh komitmen, kesetiaan, dan kepercayaan. Setidaknya aku bisa menghibur kalian para pejuang LDR dengan kalimatku tadi. Walaupun di dalam hati kita masing-masing ada sedikit rasa ragu, tapi cobalah untuk percaya dengannya.
Mungkin aku melewatkan satu hal lagi? Komunikasi(dalam konteks hubungan jarak jauh). Aku rasa komunikasi sama pentingnya dengan sebuah pertemuan walaupun dapat aku katakan komunikasi tidak bisa menggantikan sepenuhnya dengan pertemuan, tapi setidaknya kita membuat diri hadir untuk siap menjadi seorang pendengar dan pemberi saran yang baik. Alangkah bijak jika kita tidak mencecar dengan banyak pertanyaan jika belum ada balasan. Sabar. Hidup tidak melulu soal cinta, rindu, sayang. Adakalanya masing-masing dari kita mempunyai ambisi untuk dicapai, pun dengan dia. Biarkan dia terbang untuk menikmati indahnya dunia. Jadilah kamu rumah agar dia punya tempat untuk kembali. Buat dia nyaman dengan "hadir"nya kita saat dia lelah dan penuh keluh kesah.
Selamat berjuang, semoga berhasil.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUntung aku udah baca apa komentarnya hahaha. Terima kasih loh ya :)
Hapus