Kamis, 03 Mei 2018

All About Kang Parkir

Kemarin banget aku menghadiri kajian UAS(Ustad abdul somad) di masjid al falah Surabaya. Karena posisi masjid dan kosku jauh, aku berangkat naik motor. Kira-kira jarak 50 meter dari masjid aku diberhentikan oleh kang parkir, dan aku parkir di tempat yang ditunjukkannya.


"langsung bayar yaa" kata kang parkir
"berapa mas?"
"10 ribu"
"ap... a... apaa mas?" aku mengulang pertanyaanku karena takut salah.
"10 ribu" kata kang parkir agak keras.
Aku cukup kaget sih parkir bayar 10 ribu, fasilitas seperti apa yang disediakan sehingga saya harus bayar 10 ribu? Padahal parkir di bawah pohon, kecuali parkir di tempat khusus dan lantainya karpet ada AC-nya gak apa-apa deh 10 ribu, lah ini?? Ah sudahlah.
Mood-ku rusak gara-gara gini doang. Ditambah lagi ada temenku yang ikut kajian ini bilang kalo dia parkir cuma 5000 aja. TRUS AKU KENAPA 10 REBU WOYYYY!!!! Semoga Allah membalas perbuatanmu kang parkir!

Kadang kang parkir ini adalah orang yang ngeselin di satu sisi, tapi kasihan di sisi yang lain. Tentu saja. Dia bekerja untuk makan sehari-hari atau bisa jadi menafkahi istri dan anak-anaknya. Tapi setahu aku, bekerja itu haruslah professional. Sedangkan banyak oknum-oknum kang parkir yang nggak professional contohnya, cuma ngambil duitnya aja tanpa ada kontribusi sama sekali kepada orang yang parkir motor atau mobil. Kontribusi itu contohnya kayak kan bisa tuh bantu narik motor orang yang mau mundurin motornya atau bisa bantu nyebrang. 

Nggak cuma ketika kita dateng beli sesuatu, kang parkirnya nggak ada tapi sewaktu kita pulang, mundurin motor mau pulang tiba-tiba di belakang udah ada orang yang pegangin jok bagian belakang kita. Yang kayak gitu cukup ngeselin sih. Ada lagi contoh aku pernah foto copy di tempat yang agak jauh dari kos, foto copy-nya cuma 1000 perak eh pas pulang harus bayar parkir 2000 rebu perak??? lah ini kan mahalan parkirnya ketimbang foto copy-nya????!!!! Dan yang lebih parah nih aku kasih seribu, dianya ga mau!!!!

Bertobatlah wahai para kang parkir, bisa jadi uang yang diberikan untuk kalian ada secercah ketidakikhlasan di hati para orang-orang yang parkir motor atau mobil. Tapi di sini aku lebih berbicara tentang motor sih. Kalo mobil mah, udah kelihatan sih orang yang rejekinya lebih, jadi mengeluarkan uang 5000 nggak ada masalah.

Kemarin malam nih aku ke DBL Arena Surabaya, di sana ada event Islamic Book Fair. Aku kesana naik motor, of course bersama temanku. Sewaktu udah sampai sana ternyata parkirnya bukan di sekitar DBL tapi harus parkir di daerah KFC yang berjarak kurang lebih 200 meter dari DBL. Sebenarnya aku bisa saja parkir di Universitas Sunan Ampel Surabaya(UINSA), tapi aku salah jalur. Sehingga mau tidak mau harus parkir di KFC tadi, hal pertama yang aku lakukan sebelum aku parkir adalah menanyakan tarif.

"Parkir berapa bang?"
"5000"
"Oke, nggak jadi bang."

Temenku berbisik "Kita parkir di UINSA aja, gpp puter balik bodo amat deh daripada bayar 5000."
"iyaa bener, aku juga mikirnya kayak gitu."

Akhirnya kami parkir di sekitar UINSA(itu artinya kami harus puter balik cukup jauh dan posisi uinsa dengan DBL arena terpisah oleh jalan dan dihubungkan oleh jembatan penyebrangan), gratis dan uang 5000 yang seharunya buat parkir bisa kami gunakan untuk beli minum dan jajan. Nice.

Anti parkir-parkir bayar club. 

Kalo berbicara tentang kang parkir, menurutku ada kang parkir yang aku kasih 5000 itu nggak masalah bagiku karena aku kenal orangnya, suka bantu dan suka becanda alias orangnya asik. Kang parkir ini ada di daerah sekitar pasar daerah di mojoagung. Aku biasanya ke pasar sih *Suamiable kan?* hehehe. Aku ke pasar buat belanja kebutuhan seperti beras, cabe, bawang dsb. Aku belanja banyak dan tentu saja sebanyak itu karena ibu yang sudah menuliskan list-list bahan apa saja yang harus dibeli serta tempat mana saja yang memberikan harga murah. Karena belanja banyak, nggak mungkin dong aku sendiri yang mengatur belanjaan untuk di taruh dan diikat di motor. Pernah waktu itu ada kejadian,

"mas, selamat yaa atas pernikahannya..." kata kang parkir santai.
"HAH APA? SIAPA YANG NIKAH?" 
"Lah katanya ibu sampean, sampean kemarin nikah gitu, dapat perempuan mana??"
"Apaaaan sih bang, perempuan apaan calon aja belum ada. Jomblo nih....."

Abang-abangnya ketawa puas mengerjaiku. AIISHHHHH....

Sekali waktu pernah ketemu temen SMA di pasar dia mengantarkan ibunya belanja. Aku menyapanya dan ngobrol-ngobrol sebentar untuk bertukar kabar. Hingga ada momen,

"Saifuuul alhamdulillah udah punya anak 2 sekarang... Seneng dengernya..." kata kang parkir, dia mengucapkan itu cukup keras dan terdengar oleh temenku. Tentu saja temenku kaget dan bilang,
"Loh, ful udah punya 2 anak?? Udah nikah? Muda?? Kok nggak ngundang aku sih..."
"Siapa yang punya anak 2 coba, boro-boro punya anak... Calonnya aja masih dipikirin nih siapa ya yang mau hahaha Masih jomblo aku bro.. Kang parkir becanda tuh.."
"Ooooh, kirain beneran hahahaha"

Konyol banget kan???

Kalian punya cerita tentang kang parkir nggak? Share dong di kolom komentar. 


4 komentar:

  1. Lhoh udah nikah punya dua anak pula, kok ga diakui sih?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan-jangan ini yang komen kang parkir yang menyamar jadi perempuan bernama mariza umamie nih pasti, HAYO NGAKU!!!!!

      Hapus
  2. Aduuuhh ketauan.. tapi percayalah sama kank parkirnya, nih orang udah nikah punya 2 anak.. 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuingin marah, melampiaskan tapi ku hanyalah sendiri di sini, ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa diriku

      SENDIRI :(

      Hapus