Jumat, 13 April 2018

Diusir dari Kosan Part 2

Oke, ini lanjutan dari postingan sebelumnya. Jadi kalo mau baca postingan ini alangkah baiknya jika kalian baca postingan yang pertama biar nyambung gitu. Nih ini Postingan Pertama. Kenapa bikin dua part? yaa karena panjang. Udah itu aja. Yuk langsung aja. Cuss.

Pada penasaran kali ya, yang menyebabkan ranjang itu patah siapa? Aku, trus kenapa kok aku bilang di postingan sebelumnya perempuan? Karena waktu itu aku bilang suka ke seorang perempuan lewat chat --hehe, yang aku suka udah dari lama banget. Dan ternyata dia punya perasaan yang sama. Serius itu rasanya seneeeeeeeng banget dan alhasil aku naik ke kasur dan kalian tahu selanjutnya seperti apa hahaha--loncat-locatnya maksudnya.

Sebenarnya aku cukup nyaman tinggal di kos ini walaupun tanpa wifi. Dan segala kekurangannya seperti ada air tergenang di dekat kamar mandi saat hujan. Genangan air, yang menyebabkan munculnya monster paling ditakuti manusia di seluruh dunia yaitu KECOAK. Beuuuh dari kecoak kecil, sedang, gede, TERBANG juga, udah pernah aku liat di kamar mandi ini. Ngeriii. Sampek seringnya ketemu kecoak, aku sama kecoak udah kayak "Bro" banget gitu. Pas awal-awal ngekos dulu, masuk kamar mandi ada 3 kecoak udah pengen jerit aja. Se-macho apapun seorang cowok kalo liat kecoak terbang, bakal ngondek juga kayaknya. Ya tiap hari nyemprotin kecoak pakek bay*gon di kamar mandi. Jadi penyebab aku kelaperan akhir bulan bukan karena suka jajan makanan mahal atau ngemall, tapi abis buat beli bay*gon. Kampret kalian kecoak :(

Kosku sebelahan dengan rumah ibu kos, jadi ibu kos bisa memantau dari rumahnya. Jaraknya ya 3 langkah. Sebelahan pas emang. Dan selama satu semester itu pula aku mengalami banyak teguran-teguran dari ibu kos karena ada temen berkunjung sampai malam dan menginap, ada juga karena ada temen berkunjung ke kosku untuk numpang mandi habis beres kuliah seharian. 

Nah untuk teguran-teguran ini beliau menegurnya lewat whatsapp, bukan teguran secara langsung padahal aku dan ibu kos tinggal sebelahan loh, tiga langkah.

"Saiful, fasilitas yang ada di kos ini semuanya untuk kamu, temen kamu nggak boleh pakai fasilitas itu ya.."

"Saiful, temen kamu kok menginap di kos. Maaf ya kalo di sini ada yang menginap harus bayar 20 ribu per hari."

Besok paginya aku bilang ke temenku tentang hal ini, temenku langsung menemui ibu kos dan bilang kalo dia ini menginap karena harus mengerjakan tugas kuliah dan harus lembur karena itu. Situasi nggak memungkinkan untuk dia pulang ke rumah larut malam. Ibu kosnya cuma jawab,

"Oh iyaaa gpp kok, kalo menginapnya karena mengerjakan tugas" 

WHAT?! Gitu doang, ya iyalah temenku menginap karena ada urusan dengan tugas kuliah, yakali mau bikin candi.
Walaupun selama satu semester itu nggak cuma persoalan teguran ada juga kebaikan-kebaikan beliau. Walaupun sebenarnya ibuku yang memulai saat aku pulang ke rumah di Jombang. Ketika aku udah saatnya balik ke Surabaya, ibu selalu ingat dengan Ibu kosku. Selalu INGAT! Ibuku selalu memberikan Jajanan-jajanan untuk Ibu kos. Pernah juga setelah nenekku melaksanakan Haji di Makkah, Ibuku memberikan kerudung dsb. Kadang aku sampai mikir, ibuku ini kebaikannya banyak banget dah, sampai ibu kos yang bukan siapa-siapa aja dikasih. Mungkin karena sering ngasih jadinya ibu kos kayak nggak enak gitu. Dan suatu ketika aku pulang dari masjid, ibu kos memberiku gado-gado. Terima kasih ibu kos atas kebaikannya :)

Dan kejadian yang tidak enak pun terjadi, aku harus di Kick dari kosan karena pembayaran uang kos. Masalahnya bukan karena aku belum bayar, tapi sudah bayar dan ibu kos sepertinya lupa. Pembayaran uang kos itu bertahap ada yang cuma satu bulan aja, trus ibu kos minta kalo bisa pembayaran 2 bulan atau 3 bulan sekaligus. Oke, dari sini aku mulai melakukan pembayaran untuk 2 bulan sekaligus, dan terakhir aku melakukan pembayaran untuk 3 bulan tapi APA? Ibu kos bilang kalo aku cuma bayar 2 bulan aja.
Dia menggedor kamar kosku, yang membuat aku harus cepat-cepat keluar. 

"Sini, ngomong di ruang tamu saya!" kata beliau.
Kemudian beliau memulai pembicaraan,
"Demi Allah Ful, saya tidak bohong, saya loh puasa ini. Kamu cuma bayar 2 bulan saja, kemarin itu."
Lah beliau pikir di bulan Ramadhan ini saya lagi menstruasi apa gimana. SAYA JUGA PUASA KALI!!!. Yakali aku bohong, batinku. Padahal tentang pembayaran aku masih ingat sekali aku bayar 3 bulan tapi ibu kos tetap ngotot sama pendapatnya. Dan bilang, 
"Saya ada saksinya loh, suami saya tau kalo kamu cuma bayar 2 bulan"
Aku diam.
"Kalo begitu saya mau bicara dengan suami ibu" kataku.
"Bapak ada, sedang repot di dalam"
"Repot apa ya bu? Saya ingin bicara sebentar saja kok.."
"Tidak bisa diganggu ful"
"Oh, kalau begitu saya tanyakan dulu dengan ibu saya. Ibu saya ada buktinya.."

Kemudian aku pergi. Aneh, aku nggak pernah bisa ngobrol sama bapaknya bahkan sampai aku pergi meninggalkan kos. Padahal katanya dia saksi. Ah, Entahlah. 
Kemudian aku memastikan dengan menelpon ibu,

"bu, bener kan kemarin kita bayar 3 bulan?"
"iya benar lah. Lah kamu gimana kok nggak jelasin?"
"udah aku jelasin tapi ibunya ngotot aku cuma bayar 2 bulan, bisa carikan bu bukti transfer kemarin pembayaran uang kos? Itu bisa jadi bukti nanti"

Kasihan ibuku, jadi kerepotan ikut mengurus masalah kos ini. Dan puncaknya saat ibuku menelpon saudaraku yang ada di Surabaya. Dan saudaraku di Surabaya. Meledak, mendengar hal ini. Aku disuruh pindah kos diam-diam. Apalagi abang sepupuku beuuh marahnya nggak karu-karuan dengan sikap ibu kosku yang seperti itu. Ya iyalah mau gimana, sudah bayar tapi disuruh bayar lagi. Emang kita bu dan*dy yang menghambur-hamburkan uang,

"NYOHHH!!! DUWEK IKI LOH NYOOH NJALOK PIRO AWAKMU HEH!!! KURANG A?? NYOOH, MANEH!"

Aku tidak mengikuti saran dari abangku ini. Karena cukup beresiko kalo pindah kos diam-diam--barangku banyak by the way. 
Sebelum mencapai puncak mau mengusirku, ibu kos ini semacam melobi gitu dan masih berpendirian tegas bahwasannya dia benar. Pernah waktu itu,
"Saiful, sebenernya saya ini bukan tipe yang mau merugikan orang lain dan saya juga nggak mau dirugikan. Sebelum itu ibu mau tanya, kamu betah nggak tinggal disini?"
Aku pengen jawab nggak betah semenjak kejadian ini, ini benar-benar mengganggu sekali.
"lumayan betah sih bu." kataku agak ragu tentang hal ini.
"Kalau begitu bagaimana kalau seperti ini, kamu bayar setengah harga dari kos aja bagaimana? Nggak apa-apa deh ibu ikhlas, saya nggak mau merugikan kamu saya juga nggak mau rugi juga" kata ibu kos dengan entengnya.
Saya yang rugi bu :( kan saya udah bayar, masak bayar lagi. 
"Kalau begitu saya keluar saja dari kos ini bu.."
"Kalo kamu keluar, bayar utuh yaaa untuk satu bulan.."

JLEEEBBBBBBBBBB!!!!!!

WOOOOOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

NB : Ibu kos ini padahal adalah seorang guru loh. Kok bisa kayak begini sikapnya. Nggak tau lagi sudah. Orang kota emang kejam-kejam kayaknya.

Lanjut ke part 3. Masih panjang ternyata.




  

2 komentar: